Rahasia iPhone Menghipnotis Pengguna Smartphone

Rahasia iPhone Menghipnotis Pengguna Smartphone. Mimin baru menggunakan iPhone sejak bulan Desember 2021, dan setelahnya mimin menjadi pengikut garis keras merek dengan logo apel yang tidak utuh bentuknya. Ya, dapat dikatakan sejak 2021 mimin sudah tidak bisa beralih ke merek lain, walaupun merek lain ada yang memiliki fitur lebih baik dan tentunya masalah harga yang relatif lebih murah.

Pemikiran awal mimin adalah iPhone memiliki desain dengan bentuk yang sophisticated. Namun setelah muncul merek-merek lain yang tidak kalah menarik dengan melihat desain, fitur-fitur yang diterapkan, namu mimin tetap memiliki dan memilih produk Apple yaitu iPhone.

Kemudian ketika mimin membaca artikel tentang ilmu perilaku konsumen, baru mimin sadar ternyata ada alasan ilmiah dan bersifat psikologi kenapa mimin begitu suka dengan produk Apple. Khususnya pada iPhone. Sebelum masuk ke alasan-alasan tersebut dan mengurangi penulisan yang lumayan membuat jari keriting, setiap orang harus mengakui bahwa iPhone memang telah merubah segalanya.

Ketertarikan Konsumen Terhadap iPhone

iPhone merupakan produk yang paling diinginkan oleh masyarakat dunia, karena memiliki teknologi-teknologi yang inovatif didalamnya, setidaknya hal ini terbukti dari beberapa data penjualan smartphone. Mimin sempat terjatuh dalam canggihnya teknologi pada produk iPhone, hanya orang jenius yang kreatif dan brilian, seperti kamu dan mimin, pemilik iPhone yang akan memberi sebuah atau mungkin lebih dari satu iPhone. Setidaknya itulah yang diinginkan Apple untuk kamu pikirkan.

Apple Memikirkan Kebutuhan Konsumen

Dalam pemahaman bidang perilaku konsumen, Apple adalah ahli dalam menciptakan merek yang orang inginkan menjadi bagian yang inovatif, kreatif, sedikit memberontak, mungkin dapat digambarkan seperti Steve Jobs sebagai CEO pertama. Tapi juga sangat mahal, tidak mengherankan, karena Apple menggunakan cara psikologis yang rumit untuk membuat kamu mengeluarkan banyak uang hanya untuk memiliki sebuah iPhone. Kata kuncinya adalah metode pemasaran Apple yang menarik emosi penggunanya.

Rahasia iPhone Menghipnotis Pengguna Smartphone. Kamu mungkin berpikir ada alasan logis mengapa kamu adalah penggemar Apple. Beberapa alasan teknis seperti iPhone yang mudah digunakan, desain mewah dan memiliki aplikasi terbaik. Namun hal itu bukan alasan kamu untuk membeli iPhone.Baca Juga: Stuck iTunes pada iPhone

Alasan Tetap Memilih iPhone Dengan Harga Mahal

Ketika sampai pada pengambilan keputusan, pikiran kamu tidak begitu peduli dengan logika. Studi menunjukan bahwa sebagian besar keputusan orang dibuat secara tak sadar, dengan didorong oleh faktor-faktor yang tidak disadari dan dipahami oleh kebanyakan orang. Self-Signaling merupakan cara menggunakan produk seperti iPhone untuk memberitahu orang lain siapa sebenarnya kamu. Atau setidaknya siapa yang kamu ingin mereka pikirkan tentang kamu. Psikologi menyebut perilaku ini ‘mensinyalkan diri sendiri’, dan ini sangat powerfull.

Salah satu prinsip Apple yang mimin suka adalah kesederhanaan atau simplicity. Desain minimalis dan pemasaran yang berfokus pada produk adalah pengalaman sensorik yang diciptakan untuk mendorong keinginan orang untuk terus menggunakan iPhone. Sederhananya, secara psikologis otak manusia memang diciptakan sederhana, seperti layaknya nenek moyang kita di zaman batu yang hidup dengan cara sederhana.

Kesimpulan Apple Untuk Menarik Konsumen

Apple mendorong inovasi disetiap kesempatan. Yang mimin suka adalah mereka mengumumkan beberapa terobosan teknologi baru yang secara misterius dijadwalkan setiap kali ada model terbaru dari iPhone yang dijual. Secara tidak langsung orang akan mempercayai karena sistem kerja otak manusia sudah terlanjur jatuh ke Self-Signaling dan kesederhanaan desain. Kamu tertarik pada iPhone karena memang kerja otak mencintai pada hal-hal yang baru.

Hal tersebut ditambah dengan era FOMO (Fear of Missing Out), kamu menjadi takut ketinggalan model terbaru dari ponsel canggih ini. Kombinasi inovasi, gaya, dan keinginan itu menjadikan iPhone sebagai simbol status, dan sekaligus simbol diri yang kuat. Karena sepertinya hidup di era saat ini, penggunanya hampir mengoperasikannya selama 24 jam sehari, dan bahkan akan berlangsung seumur hidup.