Pertarungan panjang antara dua raksasa teknologi, Apple dan Nokia, dalam hal perlindungan paten telah menjadi sorotan publik selama beberapa tahun terakhir. Namun, pada tahun 2017, keduanya memutuskan untuk mengakhiri pertempuran hukum mereka dengan menandatangani perjanjian lisensi paten yang mengatur penggunaan kekayaan intelektual mereka. – Apple & Nokia Memperbarui Perjanjian Lisensi Paten Lama
Baru-baru ini, Apple dan Nokia kembali membuat berita dengan mengumumkan pembaruan perjanjian lisensi paten lama mereka. Apakah ini berarti kedua perusahaan telah menemukan jalan damai dalam menghadapi tantangan teknologi nirkabel, termasuk 5G? Mari kita telusuri lebih lanjut tentang perjanjian ini dan implikasinya bagi kedua perusahaan tersebut.
Perjanjian Baru yang Damai
Tidak akan ada pertarungan hukum putaran ketiga atas teknologi nirkabel antara Apple dan Nokia, karena pasangan tersebut telah memperbarui perjanjian paten mereka sejak 2017.
Perjanjian Paten Baru
Kesepakatan paten baru antara Nokia dan Apple ditandatangani dengan enam bulan tersisa dalam pengaturan 2017. Nokia mengatakan bahwa perjanjian itu mencakup teknologi 5G, tetapi tidak tahu tentang kekayaan intelektual spesifik apa yang disertakan.
Reaksi dan Harapan Nokia
“Kami senang telah menyelesaikan perjanjian lisensi paten jangka panjang dengan Apple secara damai,” kata Presiden Nokia Technologies Jenni Lukander dalam sebuah pernyataan. “Perjanjian tersebut mencerminkan kekuatan portofolio paten Nokia, investasi selama puluhan tahun dalam R&D, dan kontribusi terhadap standar seluler dan teknologi lainnya.”
Detail Kesepakatan dan Harapan Masa Depan
Ketentuan kesepakatan dirahasiakan untuk saat ini. Nokia mengharapkan untuk mengakui pendapatan dari kesepakatan mulai Januari 2024. – Apple & Nokia Memperbarui Perjanjian Lisensi Paten Lama
Pertarungan Hukum Sebelumnya
Perjanjian 2017 ditandatangani setelah goncangan pedang resmi selama setahun. Pada bulan Desember 2016, mereka mengajukan gugatan terhadap Nokia dan sembilan firma pemegang paten, mengklaim bahwa entitas yang tidak berpraktik bekerja sama dengan Nokia untuk “mengekstrak dan memeras pendapatan selangit” dari Apple dan produsen lainnya. Sebagai bagian dari pembukaan hukumnya, Apple mengatakan tidak akan lagi membayar royalti Nokia atas IP yang digunakan dalam produk seperti iPhone.
Sebagai tanggapan, Nokia menggugat Apple di 11 negara termasuk Jerman dan AS, menuduh pelanggaran 32 paten terkait teknologi pengkodean video, chipset, antena, tampilan, dan lainnya. Nokia kemudian memperluas serangan hukumnya menjadi 40 gugatan aktif di seluruh dunia, dan berusaha memblokir impor perangkat yang diduga melanggar AS.
Pertempuran Paten Antara Apple dan Nokia
Kesepakatan 2017 bukanlah yang pertama Apple dengan Nokia. Sebelum dibeli oleh Microsoft, Nokia mengajukan sejumlah tuntutan hukum terhadap Apple antara tahun 2009 dan 2010 dengan mengklaim pelanggaran paten yang meliputi GSM, subsistem kamera dan input sentuh, semua fitur utama iPhone dan iPad. Apple membalas dengan gugatan balik yang mengklaim pelanggaran 13 paten.
Untuk menghentikan pertarungan hukum itu, pasangan itu menandatangani kesepakatan omnibus pada 2011.