Background
Ads by CAPS

Demi Investasi Apple Lanjut, Prabowo Bisa Tengahi Kemenperin-BKPM

Article arrow_drop_down

image 20240910055009


Ads by CAPS

Bloomberg Technoz, Jakarta –  Perbedaan pandangan antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait rencana investasi Apple sebesar US$1 miliar menimbulkan kekhawatiran akan nasib kelanjutan proposal pembangunan pabrik dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut di Indonesia. 

Atas dasar inilah sebaiknya dilakukan diskusi lintas kementerian secara komprehensif untuk menyelesaikan masalah ini. Tidak hanya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, jika diperlukan Presiden Prabowo Subianto juga bisa memberi keputusan.

“Menko [Perekonomian] harus turun tangan atau bahkan kalau bisa Pak Presiden Prabowo untuk bagaimana melihat pandangan terkait dengan rencana investasi Apple tersebut [dari berbagai sisi Kementerian],” terang  Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Heru Sutadi di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Dirinya memahami misi dari Kemenperin bahwa regulasi kompenen dalam negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) atas sebuah perangkat harus dinilai berdasarkan rantai pasok dari produk yang bersangkutan. Sementara, lobi membangun investasi US$1 miliar pembangunan fasilitas produksi AirTag dari Apple melalui vendor, tidak secara langsung bersinggungan dengan iPhone 16.



“Benar memang bahwa AirTag itu tidak merupakan bagian dari komponen iPhone 16 misalnya gitu ya, karena ini kan produk yang terpisah. Sehingga kalau ini dianggap sebagai pemenuhan TKDN memang ini tidak bisa,” ucap Heru.

Ads by CAPS





Source link

About the author

image 20240910055009
trending_flat
Demi Investasi Apple Lanjut, Prabowo Bisa Tengahi Kemenperin-BKPM

Bloomberg Technoz, Jakarta -  Perbedaan pandangan antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait rencana investasi Apple sebesar US$1 miliar menimbulkan kekhawatiran akan nasib kelanjutan proposal pembangunan pabrik dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut di Indonesia.  Atas dasar inilah sebaiknya dilakukan diskusi lintas kementerian secara komprehensif untuk menyelesaikan masalah ini. Tidak hanya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, jika diperlukan Presiden Prabowo Subianto juga bisa memberi keputusan. "Menko [Perekonomian] harus turun tangan atau bahkan kalau bisa Pak Presiden Prabowo untuk bagaimana melihat pandangan terkait dengan rencana investasi Apple tersebut [dari berbagai sisi Kementerian]," terang  Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Heru Sutadi di Jakarta, Selasa (14/1/2025). Dirinya memahami misi dari Kemenperin bahwa regulasi kompenen dalam negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) atas sebuah perangkat harus dinilai berdasarkan rantai pasok dari produk yang […]

66ff5af30f68a
trending_flat
Apple Rilis iOS 18.0.1, Perbaiki Layar iPhone 16 Tak Responsif

KOMPAS.com - Apple tiba-tiba merilis iOS 18.0.1 pekan ini, sekitar dua minggu setelah peluncuran iOS 18 pada pertengahan September lalu. Ini juga merupakan pembaruan (update) pertama untuk iOS 18. Nah, update iOS kali ini tidak hadir dengan fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru Apple Intelligence. Sebab, fitur ini akan hadir di iOS 18.1 yang diprediksi akan dirilis Oktober ini. Alih-alih Apple Intelligence, iOS 18.0.1 hadir dengan sejumlah peningkatan dan perbaikan.  Salah satu isu yang diperbaiki di versi iOS yang memiliki besar (size) sekitar 360,7 MB ini adalah masalah terkait responsivitas layar di iPhone 16 dan iPhone 16 Pro. Baca juga: Pengguna iPhone 16 Pro Keluhkan Layar Tidak Responsif Berdasarkan sejumlah laporan, layar iPhone 16 pengguna yang mengalami masalah ini juga terkadang tak menerima sentuhan (touch) jari dengan baik, dan terkadang tidak menerima aksi geser atau swipe. Kemudian, Apple juga memperbaiki isu aplikasi […]

88943 apple vision pro
trending_flat
Apple Tunda Vision Pro Murah, Mimpi AR/VR Terjangkau Kandas?

Suara.com - Apple Vision Pro merupakan perangkat AR/VR dengan beragam fitur inovatif yang menarik perhatian. Perusahaan ternyata sedang mengembangkan Apple Vision Pro dengan harga lebih terjangkau. Saat meluncur pertama kali pada Februari 2024, Apple Vision Pro dibanderol dengan harga 3.500 dolar AS atau Rp 55 juta. Meski angka penjualan tak terlalu tinggi, Apple masih mempertahankan proyek pengembangan Vision Pro. Digadang-gadang meluncur pada 2025, Vision Pro versi lebih murah ternyata tak debut sesuai jadwal. Leaker Apple sekaligus analis TF Securities Ming-Chi Kuo mengklaim bahwa Apple telah menunda rencananya untuk merilis headset Apple Vision Pro yang lebih terjangkau pada tahun 2025. Baca Juga: Tak Mau Kalah Saing, Samsung Siapkan Pesaing iPhone 17 Slim? Produksi versi lebih murah kabarnya ditunda hingga 2027 mendatang. Analis tersebut juga mengatakan bahwa satu-satunya perangkat Apple yang direncanakan untuk meluncur pada 2025 adalah versi baru Vision Pro dengan […]

image 20250114095145
trending_flat
Ekonom: Persepsi Dunia ke RI Buruk Efek Proteksionis ke Apple

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan proteksionis yang diambil pemerintah Indonesia dalam negosiasi dengan Apple, melalui regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dapat memicu kekhawatiran terkait persepsi investor global terhadap iklim investasi di Indonesia.  Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebut langkah ini dapat berpotensi mengurangi daya tarik Indonesia dibandingkan negara di wilayah yang sama yakni Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Malaysia.   "Jika kita ingin menarik investasi berkualitas, kita harus berusaha keras memperbaiki iklim investasi kita, tidak ada cara lain. Upaya seperti yang dilakukan terhadap Apple, yang terkesan memaksa, berpotensi memperburuk persepsi kita di mata investor global, khususnya bidang teknologi," jelas Wijayanto kepada Bloomberg Technoz dilansir Selasa (14/1/2024).  Oleh karenanya, Wijayanto menjelaskan, fleksibilitas dalam nilai investasi awal perlu dipertimbangkan asalkan Apple menunjukkan komitmen untuk meningkatkan investasi secara bertahap.  "Terkait Apple, saya rasa nilai investasi awal bisa lebih fleksibel, asal ada komitmen […]

komputer apple macbook air baru dengan prosesor m2 ditampilkan senin 6 juni 2022 menyusul presentasi.jpeg; charset="utf 8"
trending_flat
3 Macbook Masuk Daftar Perangkat Komputer Apple Jadul

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple ternyata punya daftar perangkat kuno. Salah satunya daftar model Macbook yang termasuk jadul.Terbaru, Apple memasukkan tiga model Macbook dalam daftar tersebut. Mengutip MacRumors, mulai dari MacBook Air (Retina, 13-inch, 2018), MacBook Pro (13-inch, 2017, 2 Thunderbolt 3 Ports), dan MacBook Pro (13-inch, 2018, 4 Thunderbolt 3 Ports).Daftar ini terkait lama perangkat terakhir menjualnya. Apple akan memasukkan perangkat dalam daftar vintage jika telah berhenti mendistribusikan untuk dijual selama lima tahun."Produk dianggap vintage [jadul] jika Apple berhenti mendistribusikannya untuk dijual lebih dari 5 tahun dari tujuh tahun lalu," tulis Apple dalam laman Support dikutip Rabu (2/10/2024).Apple masih menawarkan perbaikan pada produk jadul di Apple Store atau penyedia layanan resmi perusahaan. Ini dilakukan hingga dua tahun lagi.Namun sebagai catatan, perbaikan tersebut hanya bisa dilakukan jika Apple masih memiliki suku cadang perbaikan untuk perangkat lama.Selain vintage, Apple juga memiliki daftar lain yang […]

Related

image 20250114095145
trending_flat
Ekonom: Persepsi Dunia ke RI Buruk Efek Proteksionis ke Apple

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan proteksionis yang diambil pemerintah Indonesia dalam negosiasi dengan Apple, melalui regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dapat memicu kekhawatiran terkait persepsi investor global terhadap iklim investasi di Indonesia.  Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebut langkah ini dapat berpotensi mengurangi daya tarik Indonesia dibandingkan negara di wilayah yang sama yakni Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Malaysia.   "Jika kita ingin menarik investasi berkualitas, kita harus berusaha keras memperbaiki iklim investasi kita, tidak ada cara lain. Upaya seperti yang dilakukan terhadap Apple, yang terkesan memaksa, berpotensi memperburuk persepsi kita di mata investor global, khususnya bidang teknologi," jelas Wijayanto kepada Bloomberg Technoz dilansir Selasa (14/1/2024).  Oleh karenanya, Wijayanto menjelaskan, fleksibilitas dalam nilai investasi awal perlu dipertimbangkan asalkan Apple menunjukkan komitmen untuk meningkatkan investasi secara bertahap.  "Terkait Apple, saya rasa nilai investasi awal bisa lebih fleksibel, asal ada komitmen […]

image 20250114152430
trending_flat
Sandungan Apple Belum Juga Bisa Jual iPhone 16: Kandungan Lokal

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal menyoroti perbedaan pandangan antara Kementerian Investasi atau BKPM dan Kementerian Perindustrian terkait investasi Apple Inc, khususnya terkait isu kandungan lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang menjadi syarat utama distribusi produk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) di Indonesia. Sebuah situasi yang berdampak pada tertundanya peluncuran dan penjualan resmi  smartphone terbaru Apple, iPhone 16, sampai waktu yang tidak ditentukan. Sebagaimana hal ini juga turut berkaitan dengan pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani yang telah memberikan 'lampu hijau' ke Apple terkait proposal pembangunan fasilitas produksi AirTag di Batam senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. "Kalau yang kaitannya dengan TKDN, yang mengaturkan sebetulnya banyaknya kan Kementerian Perindustrian. Jadi artinya dalam deal dengan investor, Kementerian Investasi mestinya harus mendapatkan referensi dulu ya kaitannya dengan TKDN itu dari Kementerian Perindustrian," kata Faisal kepada Bloomberg […]

image 20250113181148
trending_flat
iPhone Bakal Tumbuh Stagnan di 2025, Ini Sejumlah Tantangan Apple

Bloomberg Technoz, Jakarta - Analis TF International Securities, Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple Inc akan menghadapi sejumlah tantangan besar pada 2025, termasuk potensi stagnasi dalam penjualan smartphone flagship-nya, iPhone.  Dalam laporan riset terbarunya, Kuo memprediksi pengiriman iPhone hanya akan mencapai 220–225 juta unit pada 2025, di bawah ekspektasi pasar sebesar 240 juta unit.   "Pengiriman iPhone diperkirakan sekitar 220 juta unit pada tahun 2024 dan sekitar 220–225 juta pada tahun 2025, di bawah konsensus pasar sebesar 240 juta atau lebih," ungkap Kuo dalam analisisnya, dikutip Rabu (15/1/2025).  Kuo juga turut mencatat, meskipun Apple berencana merilis iPhone SE4 pada paruh pertama 2025, volume pengiriman iPhone diperkirakan turun sekitar 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, penurunan pasar di China menjadi faktor utama, di mana pengiriman iPhone pada Desember 2024 anjlok 10–12% secara tahunan.   Ditambah model iPhone masa depan, yang tengah dikembangkan termasuk […]

image 20240925103251
trending_flat
Menteri Rosan Pastikan Vendor Apple Tetap Investasi di Batam

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menegaskan bahwa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc, tetap akan melanjutkan rencana investasinya di Indonesia, meskipun proposal terkait produksi perangkat AirTag sempat ditolak atau tidak masuk dalam perhitungan komponen utama TKDN iPhone 16 Kementerian Perindustrian (Kemenperin).  "Saya berbicara tentang konteks investasi. Bahwa investasi ini sudah kita berhasil memungkinkan mereka untuk tetap masuk di Batam, tanahnya sudah dibeli, sudah dikasih cakupan ke kami, dan sudah melakukan cut and fill untuk mulai construction, dan diharapkan 2026 awal tahun, bulan Februari, itu sudah siap untuk AirTag-nya, untuk vendor-nya ini," kata Rosan di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).   Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa ini baru langkah awal. Sehingga, di lain sisi, pemerintah juga tengah berupaya menarik lebih banyak vendor Apple untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah berkaca bagaimana keberhasilan negara-negara tetangga […]

image 20250108162500
trending_flat
Rosan: Vendor Produksi AirTag Apple Sudah Punya Tanah di Batam

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa vendor produksi perangkat AirTag milik Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd, sebuah perusahaan Information and Communication Technology asal China, kini telah memiliki tanah di Batam dan siap memulai konstruksi pabrik yang akan memasok 65% kebutuhan global. Hal ini turut berkaitan dengan proposal pembangunan fasilitas produksi AirTag di Batam senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.  "[Vendor Apple] sudah beli tanah di Batam, dan siap untuk, cut and filled dan yang lain-lain, dan kita bicara lebih detail lagi, pabriknya ini akan berdiri pada awal 2026," ucap Rosan. "Jadi sebetulnya apakah investasi Apple  sudah masuk? Sudah," jelas Rosan ketika ditemui di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2024).  Lebih lanjut Rosan turut menjelaskan bahwa komitmen investasi Apple sebenarnya bukan hal baru. Sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), […]

image 20241015101649
trending_flat
Melalui Vendor, Apple Berkomitmen Investasi Hingga US$10 Miliar

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi-Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa komitmen investasi vendor produksi AirTag di Indonesia mencapai Rp163 triliun atau sekitar US$10 miliar. US$1 miliar telah masuk dalam investasi yang tengah berjalan berupa pembangunan fasilitas produksi AirTag, perangkat aksesoris Apple dengan fungsi pelacak barang berbasis Bluetooth. "Setelah itu, kita bicara lagi tahap berikutnya, sampai dengan investasi ini mencapai US$10 miliar. Ini kita belum mulai, dan [tetapi] sudah commit, dan ini adalah suatu perkembangan positif," jelas Rosan di Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).   Komitmen investasi hingga US$10 miliar oleh vendor Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd, seperti disampaikan Kementerian Perindustrian, dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem manufaktur elektronik di Indonesia. Rosan, yang pernah menduduki jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam jumlah vendor yang terlibat […]

Login to enjoy full advantages

Please login or subscribe to continue.

Go Premium!

Enjoy the full advantage of the premium access.

Stop following

Unfollow Cancel

Cancel subscription

Are you sure you want to cancel your subscription? You will lose your Premium access and stored playlists.

Go back Confirm cancellation

0