Ads by CAPS
Reock

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah

Share

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah. Reog Ponorogo adalah salah satu pagelaran yang sudah terkenal hingga mancanegara. Kesenian ini sudah tercatat di prasasti peninggalan Kerajaan Kanjuruhan pada 760 Masehi. Selain itu, kesenian Reog Ponorogo juga tercatat dalam prasasti Kerajaan Kediri pada 1045 Masehi. Sejarah terbentuknya tarian Reog Ponorogo tidak lepas dari cerita rakyat kala itu.

Ads by CAPS

Reog merupakan kesenian yang memiliki nilai luhur kebudayaan dan tradisi masyarakat Ponorogo. Asal muasal Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kelono Sewandono saat akan meminang Dewi Songgo Langit sebagai calon permaisuri. Namun, ada raja lain bernama Singo Barong yang juga ingin meminang Dewi Songgo Langit. Dari sinilah awal mulanya terjadi peperangan dan pada akhirnya Singo Barong Kalah dalam peperangan.

Konten Kreator: Mustaqim


Dewi Songgo Langit

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah
(Latar: Taman Kerajaan)

Dahulu Kala di kerajaan kediri hiduplah seorang dewi yang cantik nan jelita bernama Dewi Songgo Langit. Karena enggan menikah Raja Kediri, beliau pun menanyakan perihal tersebut dan memintanya untuk segera menikah supaya ada sang penerus atau keturunan untuk melanjutkan tahta kerajaan. 

Raja Kediri bertanya, “Duhai Putriku Dewi Songgo Langit alangkah baiknya dirimu segera menikah untuk meneruskan tahta Ayahanda nak!”.

Dewi Songgo Langit menjawab, “Izinkan daku untuk beberapa waktu agar memperoleh jawaban yang tepat”.

Beberapa hari setelah melakukan tapa Brata Dewi pun menghadap Raja Kediri seraya mengutarakan jawaban dengan memberi beberapa syarat.  (Latar: Ruang Kerajaan)

Dewi Songgo Langit berkata, ”Saya mau calonku nanti dapat membawa kesenian baru yaitu musik dengan 144 pasukan kuda kembar dan hewan berkepala dua”.

Ads by CAPS

Syarat Putri Raja

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah
(Latar: Alun-Alun Kerajaan Kediri)

Bagi Sang Raja, syarat yang diajukan putrinya amatlah berat, hampir mustahil dikarenakan harus menghadirkan hewan berkepala dua. Namun, mau tidak mau, raja harus mengumumkannya dalam sebuah sayembara. 

Prajurit Kerajaan Kediri mengumumkan sayembara.

Kabar itu pun kemudian tersebar luas, banyak juga orang yang mengundurkan diri karena tidak sanggup memenuhi syarat tersebut. Akan tetapi, ada dua orang raja ikut serta dan menyanggupi syarat tersebut, mereka itu adalah Raja Singo Barong dari Kerajaan Lodaya dan Raja Klono Sewandono dari Kerajaan Bantarangin. (Latar: Kerajaan Lodaya dan Kerajaan Bantarangin)

Raja Klono Sewandono berkata, ”3 Syarat yang sulit. Namun, saya akan mencobanya”.

Raja Singo Barong berkata,”Aku pasti bisa mendapatkan Dewi”.


Usaha Untuk Memenuhi Syarat Dewi

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah
(Latar: Kerajaan Bantarangin)

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah. Raja Klono Sewandono sedang berusaha keras untuk mengumpulkan semua persyaratan dari Dewi Songgo Langit. Dalam tempo yang relatif singkat, akhirnya Raja Klono Sewandono berhasil mengumpulkan dua dari tiga syarat tersebut, kecuali hewan berkepala dua. Lalu Klono Sewandono memerintahkan pasukan dan rakyatnya untuk berhenti mencari, karena beliau sendiri yang akan mengusahakannya. 

Raja Klono Sewandono berkata, ”Patih biarkan hewan berkepala dua saya yang mencarinya sendiri”.

Di lain pihak, Raja Singo Barong adalah seorang manusia setengah harimau. Bulu Lebatnya penuh dengan kutu, beliau pun sampai memelihara seekor burung merak untuk memakan kutu-kutu di kepalanya. Setelah memakan waktu yang cukup lama, Raja Singo Barong belum juga mendapatkan semua persyaratan tersebut, hal itu tentu membuatnya gusar. 

Setelah mendapatkan informasi dari Bantar Angin, Patih Iderkala melaporkan Kepada Raja Singo Barong bahwa Raja Klono Sewandono hampir berhasil mengumpulkan semua syarat, hanya saja tinggal hewan berkepala dua yang belum mereka dapatkan. Tuturnya, mungkin sebentar lagi akan dia didapatkan. Sehingga membuat Raja Singo Barong Marah.

(Latar: Kerajaan Lodaya)

Raja Singo Barong memberi perintah, ”Siapkan pasukan, kita rebut semua persyaratan yang mereka miliki”.

Saat hendak pergi dari singgasana, Patih Bujang Ganong memberitahukan bahwa ada mata-mata dari kerajaan Lodaya, bahwasannya kerajaan Lodaya Raja Singo Barong dan pasukannya berencana akan merebut seluruh persyaratan yang telah dipenuhi. Ketika perjalanan menuju kerajaan Kediri, Raja Klono Sewandono pun marah ketika mendengar laporan tersebut. Beliau langsung memerintahkan Patihnya untuk menyiapkan pasukan dan segera menggempur Kerajaan Lodaya karena rencana mereka yang akan berbuat curang.

Raja Klono Sewandono memberi perintah, ”Segera kita serang kerajaan Lodaya”.

Patih Bujang Ganong menjawab, ”Sendika dawuh gusti”.


Peperangan Dua Raja

Reock 4
(Latar: Kerajaan Lodaya)

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah. Terjadilah peperangan antara Dua Raja yang sangat dahsyat. Pertarungan tersebut berangsur selama berhari-hari, karena kekuatan mereka hampir seimbang, Raja Klono Sewandono langsung mengeluarkan senjata pamungkasnya yang diberi nama Pecut Samandiman. Senjata itu langsung membuat leher Singo Barong dan burung merak menyatu. Akibat terkena senjata pusaka Raja Klono Sewandono, langsung membuat Raja Singo Barong menjadi makhluk berkepala dua. 

Raja Klono Sewandono berkata, “Itu dia hewan berkepala dua”.


Menghadiri Undangan Presiden

Reock 5
(Latar: Gerbong Kereta)

Pada zaman modern, dikisahkan Reock sedang menonton film menggunakan handphone iPhonenya, Tentang Sejarah Legenda Reog Ponorogo di sebuah kereta menuju ke pusat kota bersama rekan-rekannya yaitu ; Bujank Ganonk, Klon S, dan Warox, untuk mengikuti Acara 17 Agustus di Istana Negara. Mereka diundang oleh Presiden untuk mengisi tarian kesenian Reog Ponorogo setelah upacara Bendera Pusaka selesai. 

Reock berkata, “Ohh.. Jadi begitu sejarah Reog Ponorogo”.


Memperingati Hari Kemerdekaan

Reock 6
(Latar: Stasiun)

Sesampainya di pusat kota, mereka bergegas menuju ke Istana Negara untuk mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan bersama presiden Ir. Soekarno dan Bung Hatta. 

Reock berkata, “Nyampe juga di pusat kota”.

Klon S berkata, “Ayo kita ikut Upacara Kemerdekaan”.

Reock berkata, “ongke”.

Bujank Ganonk berkata, “Skuy!”.

Setelah sampai di Istana Negara, mereka langsung bergabung dengan barisan para seniman daerah lainnya untuk mengikuti upacara. Suasana pada upacara kemerdekaan 17 Agustus pun dimulai dengan sangat khidmat, hingga saat pembacaan teks Proklamasi para peserta upacara sangat menghayati nya. (Latar: Istana Negara)

Reock berkata, “ Upacara selesai, saya akan menunjukan tarian Reog, lalu fotbar ahh”.


Pertunjukan Reock Di Saksikan Presiden

Reock 7
(Latar: Istana Negara)

Setelah upacara selesai, protokol upacara pun menjelaskan acara selanjutnya, yaitu pertunjukan adat daerah/kesenian daerah. Reock sangat berempati sekali di momen yang berharga ini. Giliran beliau dan teman temannya pun tiba, mereka memulai pementasan dan disaksikan oleh semua orang dari seluruh nusantara di hadapannya. Tak terkecuali presiden Ir. Soekarno, beliau sangat bersemangat sekali hingga dia tidak berhati-hati dan gugup. Kegugupannya sampai membuat handphonenya terbentur di bagian kameranya saat beliau hendak masukkan ke kantong. Beliau sangat kaget dan takut akan hal tersebut, namun dia tidak memperdulikan itu dan segera menyiapkan diri untuk melakukan pertunjukannya. 

Baca Juga: Charge iPhone Kamu Dengan Cepat

Reock berkata, “Ayo kita gas pertunjukan dari kesenian kita”.

Bujank Ganonk menjawab, “Ayo!!!”.

Setelah pertunjukan selesai, Reock langsung menuju ke hadapan Ir. Soekarno untuk berfoto dan memerintahkan temannya agar segera mengabadikannya lewat iPhone milik Reock. Akan tetapi, hal yang mengejutkan dan tidak diinginkan oleh Reock pun terjadi, yaitu kamera ponselnya bergetar. Sebenarnya tidak ada waktu untuk sesi foto, maka dari itu Reock terburu-buru dan gugup. (Latar: Istana Negara)

Bujank ganonk berkata, “Kok gak bisa broo?”.


Kekecewaan Reock

Reock 8
(Latar: Jalan Pusat kota)

Kemeriahan pada rangkaian acara Peringatan Kemerdekaan RI pun telah selesai, Reock dan teman-temannya pun keluar dari Istana Negara bersama para peserta lainnya. Saat sampai di persimpangan kota, dengan wajah murung penuh kekecewaan, teman-temannya berfikir dan mencari ide untuk membantu Reock yang sedang sedih. 

Reock berkata, ”Hasilnya ngeblur semua sih brooo?”.

Bujank Ganonk menjawab, “Laa iya makanya tadi saya bilang gak bisa”.

Reock berkata, ”Yahh!! Gimana ini dong?”.

Disaat mereka berjalan menuju stasiun untuk pulang, salah satu teman mereka melihat ada tulisan di baliho besar di pinggir jalan bertuliskan “Candra Apple Solution”. (Latar: Jalan Pusat kota)

Klon s berkata, “Broo!! Lihat iklan!!”

Reock berkata, ”Boleh tuh, hayu lah gass”.

Reock | Berjuang Memecahkan Masalah. Tanpa berpikir panjang, Reock dan teman-temannya bergegas menuju store Candra Apple Solution untuk menemukan permasalahan apa yang terjadi dengan ponselnya. Setelah masuk kedalam, Reock langsung menemui customer service untuk mengkonsultasikan ponselnya. (Latar: Candra Apple Solution Store)

Customer service menjawab, “Baik mas.. Kami serahkan kepada teknisi kami yaa!”.

Teknisi memberikan penjelasan, “Kamera iPhone kamu bergetar, biasanya ini terjadi karena kerusakan pada optic image stabilizer yang ada di bagian komponen kamera belakang. Sehingga kamera anda getas/ketika mengambil gambar buram/tidak jelas”.

Teknisi memberikan Solusi, “Jika sudah demikian kerusakannya segeralah ganti kamera belakangnya karena sangat mengganggu aktivitas mobile anda. Ingat service dan konsultasi Apple ke Candra Apple Solution atau bisa hubungi sosial media kami……”.

Setelah itu mereka pun beranjak ke stasiun lalu kembali ke kampung halaman. (Latar: Gerbong kereta)

Reock berkata, “Penting Hpku udah bener, sayang aja fotbar sama Bung Karno”.

Klon S menjawab, “Lain waktu bisa ketemu lagi kok”.

Bujank Ganonk mengajak, “Skuylah Pulang!!!”


Penutup

Melihat dari topik cerita di atas mengajarkan bahwa kelalaian atau kelengahan bisa menyebabkan kerugian untuk diri sendiri maupun orang lain. Seperti Raja Singo Barong dan Reock, keduanya memiliki cerita yang sama.

Dengan rasa kecewa, pasti akan membuat pembelajaran untuk siapapun yang telah mengalaminya agar kelalaian tidak lagi terjadi. Maka dari itu, lakukanlah hal apapun dengan kehati-hatian dan pikirkan resiko yang nantinya akan ditimbulkan.

0